Kamis, 06 Januari 2011

Kenaikan Harga BBM

Bahan bakar minyak adalah salah satu barang kebutuhan penting masyarakat. Terutama sebagai penunjang sektor transportasi, urat nadi kehidupan masyarakat dengan mobilisasi tinggi. Tidak hanya mereka yang kerja kantoran, para supir bahkan bagi para pelajar dan mahasiswa, BBM adalah salah satu kebutuhan tiap bulan yang menghabiskan uang yang tidak sedikit.

Mungkin kita tidak akan memikirkan bagaimana BBM ini didistribusikan atau apa pengaruhnya terhadap anggaran pembelanjaan Negara. Tapi di tataran pimpinan bangsa, BBM adalah masalah yang tidak remeh. Indonesia yang kita kenal sebagai Negara penghasil minyak, sekarang tidak lagi mengekspor minyak malah mengimpor minyak. Ternyata subsidi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk BBM mencapai 250 triliun rupiah, dan justru ini banyak dinikmati oeh orang-orang kaya. Jadi bias dilihat, banyak sekali masalah meliputi kebijakan mengenai BBM.

Gelombang Demonstrasi

Gelombang demonstrasi di sejumlah daerah merebak satu bulan terakhir. Terutama dilakukan oleh para mahasiswa dan sejumlah masyarakat. Umumnya mereka mengusung pendapat untuk menolak harga BBM. Bagi mereka, kenaikan harga BBM adalah kebijakan tidak populis dari pemerintah yang dapat menyengsarakan masyarakat.

Akan selalu ada efek domino dari setiap kebijakan pemerintah terutama kenaikan harga BBM ini. Bagaimana tidak karena dapat dipastikan harga BBM yang naik akan diikuti dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Kenaikan harga di pedagang retail umumnya disebabkan oleh kenaikan tarif transportasi distribusi barang dari pedagang yang lebih besar ke yang lebih kecil. Dan tentu rakyatlah yang menanggung akibatnya.

Tidak semua gelombang demonstrasi itu berakhir damai. Tidak jarang demo disertai aksi anarkis, bentrok atau saling dorong dengan polisi bahkan ada yang bentrok sesama pendemo, seperti demo kontra kenaikan BBM oleh mahasiswa di Banyuwangi kemarin. Demonstrasi yang bertujuan baik dan demi kemaslahatan rakyat, hendaknya tidak menghalangi atau mengganggu kepentingan umum. Demonstrasi juga jangan tidak ditunggangi kepentingan politik pihak-pihak tertentu dari golongan tertentu. Demonstrasi hendaknya damai dan solutif.

Bantuan Langsung Tunai

Ini salah satu kebijakan pemerintah dalam memberikan kompensasi dari kenaikan harga BBM. Teringat ada seorang elite pemerintah yang mengatakan bahwa kenaikan harga BBM ditujukan untuk menyelamatkan rakyat miskin, mungkin dengan kebijakan ini salah satunya. Setelah beberapa tahun yang lalu juga pernah melakukan Program Bantuan Langsung Tunai ini, sepertinya pemerintah punya motode atau teknis penyaluran baru, sebagai hasil evaluasi program yang lalu. Walaupun demikian, tidak semua elite politik sependapat dengan kebijakan peerintah ini.

Bagi masyarakat miskin, bisa makan, minum dan kebutuhan lahiriahnya terpenuhi setiap hari sudah cukup. Dan banyak yang berpendapat bantuan tunai langsung itu berguna. Masalahnya mereka menganggapnya percuma. Karena dari besaran uang yang dijanjikan ada yang dipangkas lagi oleh pihak eksekutif daerahnya dengan beberapa dalih seperti untuk pemerata bagi warga miskin yang tidak terdaftar dan lain-lain. Tanpa suudzan dengan pihak pemerintah daerah tersebut, adalah kebijakan baik untuk mengadakan transparansi keuangan dalam penyaluran BLT kepada masyarakat agar mengurangi potensi korupsi dan rakyat tidak terus dibohongi dan dibodohi.

Penimbunan BBM

Reaksi umum rakyat dalam menanggapi kenaikan BBM adalah panik dan mulai menimbun BBM mulai dari jumlah yang relatif sedikit maupun dalam jumlah banyak. Penimbunan dalam jumlah besar adalah reaksi yang berlebihan. Di beberapa daerah, kecurangan dengan menimbun BBM kemudian nantinya dijual saat BBM naik kemudian mendapat keuntungan di tengah kesulitan adalah perbuatan dzalim dan berlebih-lebihan.

Sepanjang tahun ini saja sudah ada 145 kasus penyelewengan BBM (SIGI SCTV). Mulai kencing BBM dari tangki pengangkut hingga praktik pengoplosan. Bentuk-bentuk kecurangan ini biasa terjadi ketika ada selisih harga yang tinggi antara BBM bersubsidi dan BBM dengan harga pasar dunia.

Seperti Makan Buah Simalakama

Boleh dikatakan, keputusan untuk menaikkan harga BBM bak buah simalakama. Dibatalkan, keuangan negara terkuras karena subsidi BBM membengkak hingga Rp 250 triliun atau hampir 10 kali lipat anggaran pendidikan. Celakanya, jika harga BBM jadi dinaikkan, rakyat menjerit karena beban ekonomi kian berat. Mudah ditebak, kenaikan harga BBM senantiasa berdampak pada kenaikan harga pangan dan transportasi.

Asal, Alasan dan Solusi

Salah satu faktor penyebab kenaikan harga BBM adalah ketergantungan negara terhadap impor minyak. Kualitas minyak Indonesia sangat baik, dijual dengan harga tinggi pun, selisihnya keuntungannya sering digunakan untuk membeli minyak impor yang lebih banyak. Sedangkan harga minyak dunia tinggi. Hal ini akan semakin mencekik subsidi BBM. Sehingga dapat dikatakan kenaikan BBM ini nyaris tidak bisa dipungkiri melihat kondisi yang ada.

Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sedangkan jumlah kendaraan yang butuh sarapan BBM tiap harinya tidak pernah berkurang. Dapat dipastikan persediaan deposit minyak bumi akan terus berkurang. Persediaan yang terus berkurang tentu akan diikuti kenaikan harga. Dan bisa jadi suatu saat harga minyak lebih tinggi dari barang mewah lain karena kelangkaannya.

Bahan bakar alternatif. Solusi yang cukup cerdas untuk menanggapi harga minyak dunia yang sepertinya terus akan merangkak naik. Bahan bakar alternatif umumnya berasal dari bahan organik yang dapat diperbaharui. Sehingga produksinya dapat diupayakan di daerah-daerah minus di Indonesia untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan produksi guna pemenuhan kebutuhan nasional. Permasalahan yang mungkin terjadi adalah trade off antara bahan baku dari bahan bakar alternatif tersebut dengan bahan makanan. Umumnya bahan makanan dapat dijadikan bahan baku bahan bakar alternatif dan dapat diselesaikan dengan pemilahan hasil produksi secara proporsional dan pengendalian harga pasar.

Hemat Energi. Ini upaya yang bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Matikan lampu yang tidak diperlukan. Mengurangi mobilisasi dalam atau luar kota yang tidak penting. Masih banyak cara lain untuk penghematan energi.

Pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi. Negara-negara maju sudah mulai mengembangkan mobil-mobil berbahan bakar non-BBM. Kendaraan itu ada yang mendapat energi dari baterai listrik, solar cell dan lain-lain. Teknologi-teknologi tersebut ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, hemat energi dan ramah lingkungan.

Harga BBM Boleh Naik Asal ….

Rakyat harus diberikan kompensasi untuk kebijakan kenaikan harga BBM ini. Selain Bantuan Langsung Tunai, pemerintah dapat mengalihkannya ke pos-pos anggaran yang dapat menunjang kehidupan masyarakat. Harga BBM boleh naik, asal ada perbaikan sekolah-sekolah yang nyaris roboh di beberapa daerah. Harga BBM boleh naik, asal rakyat diberikan pendidikan gratis sampai sekolah menengah atas. Harga BBM boleh naik, asal pemerintah mulai membuka sektor formal dan informal bagi masyarakat agar dapat bekerja di usia produktif mereka baik melalui pembukaan lapangan kerja padat karya maupun pemberian modal kerja. Kita nantikan saja kebijakan apa lagi yang dikeluarkan pemerintah dalam upaya menyejahterakan rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar